Papa… Pinjam 5ribu pa !!

Agustus 5, 2008

Membeli kebahagiaan dengan segepok uang, cukupkah ????

Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah
dunianya

Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta
terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam.
Tidak seperti biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di
kelas tiga SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu
cukup lama.

Kok, belum tidur ? sapa Andrew sambil mencium anaknya. Biasanya Sarah
memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan
berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah menjawab, Aku
nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ? Lho
tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ? Ah, enggak.
Pengen tahu aja ucap Sarah singkat. Oke. Kamu boleh hitung sendiri.
Setiap hari Papa bekerja sekitar 10
jam dan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari
kerja.Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi,
gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?

Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar
sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika
Andrew beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari
mengikutinya, Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,-untuk 10 jam,
berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong katanya.
Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur perintah Andrew.

Tetapi Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti
pakaian, Sarah kembali bertanya, Papa, aku boleh pinjam uang
Rp.5.000,- enggak ?

Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam
begini? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah. Tapi Papa

Kesabaran Andrew pun habis. Papa bilang tidur ! hardiknya mengejutkan
Sarah.

Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Andrew nampak
menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar tidurnya. Anak
kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati sedang terisak-isak
pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya. Sambil berbaring
dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata, Maafkan Papa,
Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam
begini? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp.5.000,-
lebih dari itu pun Papa kasih jawab Andrew. Papa, aku enggak minta
uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi
dari uang jajan selama minggu ini
lya, iya, tapi buat apa ? tanya Andrew lembut.

“Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga.Tiga
puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat
berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya
ada Rp.15.000,- Â tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar
Rp.40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi duit
tabunganku kurang Rp.5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa” kata
Sarah polos.

Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil
itu erat-erat dengan perasaan haru sambil meneteskan air mata . Dia
baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini,
tidak cukup untuk membeli kebahagiaan anaknya.
Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah
dunianya. Untuk yang sudah pernah terima, Sekedar untuk mengingatkan
kembali.
(repost from buatsaya.blogspot.com)